Jumat

Magetan Bangga

Magetan – Minggu Siang, 26 Juni 2011. Menjadi hari yang bakal tak terlupakan bagi anak petani dari Desa Kedung Guwo, Sukomoro, Sumantri.
Dalam suasana yang khidmat, Bupati Magetan itu dianugerahi gelar kebangsawanan dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Gelar yang diberikan melalui GPH Puger (Pengageng Sasono Kusumo Wandono), membuat ada tambahan pada namanya. Kanjeng Raden Ario Sumantri Noto Adinagoro.
“Saya tidak pernah bermimpi, saya tidak menyangka sama sekali. Saya sangat terharu. Sesungguhnya, bukan ini tujuan saya melestarikan budaya Jawa. Bukan gelar kebangsawanan yang saya cari dalam mengembangkan seni dan budaya khususnya Jawa,” kata Sumantri.
Sumantri tak berubah. Dia tetap sederhana, meski telah menjadi kerabat keraton. Dia tak mau panjang-panjang seperti nama barunya. “Baru sedikit yang saya lakukan.Saya masih akan mengembangkan, dan melestarikan budaya Jawa,” katanya.
Sumantri yang telah mengkoordinir karawitan, akan meluaskannya hingga kecamatan. Kesenian wayang kulit dan ketoprak akan coba terus ditampilkan agar tak tergerus jaman.
Kepedulian Sumantri terhadap seni dan budaya membuat orang dekatnya merasa dia patut mendapatkan anugerah dari keraton.
“Saya bangga, beliau sangat pantas dianugerahi gelar tersebut. Beliau seorang seniman, sejatinya,” kata Kabag Humas dan Protokol, Saif Muchlissun.
Beberapa rekan kerja, seperti Ketua DPRD Joko Suyono, Sekda Abdul Azis, hingga Sekprinya mengakui hal yang sama.
Gelar kebangsawanan itu, menurut Direktur PDAM, Sofyan juga merupakan beban tambahan bagi bupati untuk terus bisa melestarikan budaya Jawa. Selebihnya, anugerah itu membuat Magetan bangga.
“Semua bangga. Bahkan, para SKPD sampai menanyakan kepada saya bagaimana cara mereka sebagai wujud mangayubagyo atas anugerah tersebut,” kata Sekda Abdul Azis.
Tetap sederhana. Bupati tak mau merepotkan siapapun. Selamat, pak. Magetan bangga. Far

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Tadzkurrahman | El-Ngawi |