Rabu

Demo Malaysia Rusuh, Amerika Prihatin

Pemerintah Amerika Serikat merasa prihatin atas kericuhan yang terjadi pada demo menuntut pemilu bersih di Malaysia pekan lalu. AS menyatakan mendukung penyampaian aspirasi demokratis dengan cara yang damai.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Mark Toner, seperti dituliskan di situs kemlu AS, Rabu, 13 Juli 2011. Dia mengatakan pemerintah AS berdiri bersama mereka yang menyuarakan aspirasi rakyatnya.

"Kami prihatin. Karena jelas AS mendukung hak-hak rakyat untuk mengekspresikan aspirasi demokratis dan pandangan mereka dengan bebas," kata Toner.

"Kami mendukung dilakukannya demonstrasi damai. AS terus memantu situasi yang terjadi di Malaysia," tambahnya.

Kerusuhan di Malaysia terjadi pada Sabtu pekan lalu saat puluhan ribu massa oposisi yang tergabung dalam gerakan Bersih 2.0 turun ke jalan di Kuala Lumpur. Lebih dari 1.600 orang ditahan, puluhan lainnya terluka. Pemerintah Malaysia menuding demo tersebut adalah upaya merusak citra Malaysia.

"Sekali lagi, AS mendukung adanya hak universal di semua negara, yaitu hak dasar untuk bebas dan menyampaikan aspirasi," kata Toner.

Malaysia berusaha mendekatkan hubungan dengan AS di tengah upaya Presiden Barack Obama menggapai Asia Tenggara. Hubungan keduanya sempat meregang pada kepemimpinan Mahathir Mohamad yang sering mengkritik kebijakan luar negeri AS.

AS juga sering mengkritik represi yang diterapkan pemerintah Malaysia terhadap oposisi dan media. AS juga prihatin atas perlakuan terhadap Anwar Ibrahim saat ditahan atas dugaan sodomi tahun 2000 lalu. (eh)• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Tadzkurrahman | El-Ngawi |